Faktor sukses global Ellie Goulding adalah penerimaan.
Masyarakat mampu menerima musiknya yang unik dan berciri khas. Sehingga tidak
berat bagi dirinya untuk menjadi diri sendiri tanpa harus khawatir melangkah
salah arah. Tapi bagaimana dengan ‘Burn‘? Single terbaru yang dicanangkan rilis
sebagai andalan dari rilisan ulang album keduanya “Halcyon”. Single yang memang
apik ini menyematkan kesan komersil yang mendalam, membuat pandangan mengerucut
pada konsepsi “jualan” yang sangat jelas.
I won’t blame her. Ketika melihat nama Ryan Tedder dan Greg Kurstin terlibat dalam penggodokannya, dari situ asal muasal komersialitasnya. ‘Burn’ terdengar begitu mainstream, mengalir dalam arus musik populer. Ini membuat sebongkah kekecewaan hadir, mengingat Ellie menciptakan arusnya sendiri sejak ‘Lights’ membahana. Dance factor-nya adalah hal lain dari single berdurasi kurang dari empat menit ini yang kontras dengan imej si penyanyi. Yes she’s into electronica, but not this kinda thing. ‘Burn’ seolah mencemari tatanan musik yang sudah terbentuk.
Tapi, fakta lain yang bisa menyeimbangi ketidakbiasaan tadi
adalah ‘Burn’ sebagai sebuah lagu yang super nikmat, uber fun, undoubtly
catchy. Sajian vokal angelic dalam progress musik hedon membuatnya tampil di
baris atas ke-mainstream-annya. When you wanna dance all night, you can count
on it. Pesta dijamin panas ketika ‘Burn’ mulai diperdengarkan. We don’t wanna
leave, we just wanna be right now.
Berikut video musik "Burn"
0 comments:
Posting Komentar